Macan Tutul Jawa
|
Ini dia Hewan langka di Indonesia berdasarkan IUCN. Kami kutip 30 Hewan Langka diantara 73 hewan asli Indonesia yang berada dalam beberapa status keterancaman punahnya tertinggi yang keberadaannya nyaris punah, Miris!
TERANCAM PUNAH | Akibat adanya perburuan liar yang dilakukan oleh orang tak bertanggung jawab, hewan ini terancam punah. Berkurangnya habitat hewan ini juga, menyebabkan peluang hidup mereka jadi sempit. Daftar hewan langka di Indonesia sepertinya sudah semakin panjang dan bakal terus bertambah. Padahal semua hewan tersebut jumlahnya tinggal sedikit dan bisa dihitung dengan jari!
Sebenarnya, hewan tersebut telah dilindungi oleh undang-undang. Akan tetapi, tangan jahat manusia rasanya sulit dihentikan. Dengan berbagai alasan, koleksi, Asesoris atau untuk mistik terus memburunya.
Setidaknya, Pembaca harus tahu hewan apa saja yang masuk kategori perlu perlindungan supaya juga bisa ikut menjaganya.
Sebelum membahas tentang hewan langka di Indonesia, perlu dipahami jika sebenarnya dalam konservasi tidak ada istilah hewan langka. Status yang pakai adalah Hewan Terancam Punah seperti yang digunakan oleh lembaga konservasi IUCN (International Union for the Conservation of Nature and Natural Resources).
Hewan apa saja yang terancam punah?
IUCN rutin mengklasifikasi dan merilis daftar IUCN Red List of Threatened Species. Daftar tersebut yang kemudian dijadikan acuan berbagai pihak dalam pengambilan kebijakan terkait konservasi hewan. Indikator keterancaman ini pula yang kemudian sering disamakan dengan tingkat kelangkaan sebuah spesies.
Menilik status keterancaman yang dikeluarkan oleh IUCN Redlist 2012, terdapat 73 hewan asli Indonesia yang berada dalam beberapa status keterancaman tertinggi. Ada Critically Endangered (Kritis), 170 spesies berstatus Endangered (Terancam) dan 523 spesies berstatus Vulnerable (Rentan).
Ada 73 spesies dan subspesies hewan berstatus Critically Endangered yang terancam punah itu tidak bisa dibantah merupakan hewan langka yang dilindungi di Indonesia yang semakin hari semakin sulit ditemui. Dari jumlah tersebut, berikut ini adalah ulasan 30 hewan langka di Indonesia.
Dikutip dari Medcom.id, Menteri [LHK] Siti Nurbaya Bakar saat menjadi pembicara kunci dalam Konferensi Biodiversity di Trondheim, Norwegia memaparkan rencana pemerintah menjaga keanekaragaman hayati.
“Kami telah merancang Rencana Aksi Strategis Keanekaragaman Hayati Indonesia 2015-2022 dengan tiga tujuan utama. Memperkuat pengamanan keanekaragaman hayati, memanfatkan secara lestari keanekaragaman hayati untuk kesejahteraan rakyat, dan mengelola keanekaragaman hayati secara bertanggung jawab dan berkelanjutan untuk kehidupan masyarakat,” jelasnya, Selasa, 2 Juli 2019.
Menurut Siti, Indonesia telah membuat sejumlah rencana aksi strategis nasional guna melindungi sejumlah spesies langka, sebut saja harimau sumatera, badak sumatera, orangutan, gajah, dan burung rangkong.
1. Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus)
Badak Jawa adalah hewan berjenis mamalia yang terancam punah. Salah satu hewan langka di dunia tersebut masuk ke dalam kategori sangat terancam atau critically endangered. Hewan ini juga disebut juga sebagai Badak Bercula Satu. Badak Jawa pernah hidup di hampir semua gunung-gunung di Jawa Barat, diantaranya berada hingga diatas ketinggian 3000 meter diatas permukaan laut. Pada tahun 1960-an, diperkirakan sekitar 20 sd 30 ekor badak saja tersisa di TN Ujung Kulon.
alamendah.org
Kanguru Pohon
|
2. Kanguru Pohon Wondiwoi atau Wondiwoi Tree-kangaroo (Dendrolagus mayri)
Kata siapa kanguru hanya ada di Australia? Indonesia juga punya Kanguru, lho! Sayangnya Kanguru tersebut nyaris punah. Kanguru Pohon Wondiwoi adalah salah satu jenis kanguru pohon yang berasal dari Pegunungan Wondiwoi, Papua Barat.
Hewan tersebut mempunyai sejumlah perbedaan fisik dan habitat jika dibandingkan dengan Kanguru Australia. Populasinya diperkirakan sekitar 50 ekor saja. Kanguru Pohon Wondiwoi menggunakan pepohonan sebagai habitat dan tempat mereka beraktivitas setiap hari.
Hampir seabad kanguru pohon Wondiwoi menghilang dari alam liar dan banyak yang menyangka spesies ini telah punah. Belum lama ini, ia keluar dari persembunyian dan untuk pertama kali wujudnya berhasil dipotret.
Rasa penasaran akan hilangnya kanguru pohon secara misterius membuat Michael Smith ahli botani amatir dari Inggris memimpin ekspedisi menembus hutan bambu yang lebat di Pegunungan Wondiwoi, Papua Barat, Indonesia. Pria asal Farnham, Inggris itu merencanakan ekspedisi setelah mendengar tentang hewan misterius ketika menjelajahi pegunungan Papua Barat pada 2017.
Dengan bantuan empat portir Papua, seorang pemburu lokal yang bertindak sebagai pemandu serta Norman Terok, mahasiswa di Universitas Papua di Manokwari, ekspedisi pun di mulai pada 23 Juli. Seminggu kemudian rombongan ini mengabarkan temuan mereka.
kaltim.tribunnews.com
Pesut Mahakam
|
3. Pesut Mahakam atau Irrawaddy Dolphin (Orcaella brevirostris)
Dinamakan Pesut Mahakam karena hewan langka di Kalimantan ini banyak ditemukan di perairan Sungai Mahakam. Ditilik dari data 2018, populasi hewan tersebut hanya mencapai 80 ekor. Mamalia air tawar yang unik ini hidup di sungai daerah tropis, di antaranya Sungai Mahakam, Sungai Irrawaddy serta Sungai Mekong.
Pesut Mahakam memiliki bentuk kepala bulat yang terlihat seperti ubi. Kedua matanya berukuran kecil dan tubuhnya berwarna abu-abu. Bagian sirip punggungnya terbilang keci,l sementara sirip dadanya berbentuk bulat lebar. Dahinya juga bundar tanpa moncong layaknya lumba-lumba lain.
Aktivitas penangkapan ikan secara ilegal masih sering dijumpai di wilayah hulu Mahakam. Kegiatan ini mengancam kehidupan ikan air tawar yang menjadi makanan Pesut Mahakam . Saat ini populasi pesut di wilayah Kukar hanya tersisa sekitar 80 ekor.
"Populasi pesut yang mencapai angka di bawah 100 ekor ini sudah digolongkan hewan yang terancam punah," ujar Rendra Bayu, Aktivis Yayasan Konservasi Rare Aquatic Species of Indonesia (RASI), Kamis (23/8/2018).
Ia menyebutkan, 64 persen kematian pesut akibat terperangkap rengge atau alat tangkap tradisional. Rengge ini menjadi tempat berkumpul ikan-ikan kecil yang menjadi makanan pesut. Keberadaan rengge kerap mengundang perhatian pesut untuk mendekat. Beberapa pesut ditemukan terperangkap dalam rengge.
Dinamakan Pesut Mahakam karena hewan langka di Kalimantan ini banyak ditemukan di perairan Sungai Mahakam. Ditilik dari data 2018, populasi hewan tersebut hanya mencapai 80 ekor. Mamalia air tawar yang unik ini hidup di sungai daerah tropis, di antaranya Sungai Mahakam, Sungai Irrawaddy serta Sungai Mekong.
Pesut Mahakam memiliki bentuk kepala bulat yang terlihat seperti ubi. Kedua matanya berukuran kecil dan tubuhnya berwarna abu-abu. Bagian sirip punggungnya terbilang keci,l sementara sirip dadanya berbentuk bulat lebar. Dahinya juga bundar tanpa moncong layaknya lumba-lumba lain.
Aktivitas penangkapan ikan secara ilegal masih sering dijumpai di wilayah hulu Mahakam. Kegiatan ini mengancam kehidupan ikan air tawar yang menjadi makanan Pesut Mahakam . Saat ini populasi pesut di wilayah Kukar hanya tersisa sekitar 80 ekor.
"Populasi pesut yang mencapai angka di bawah 100 ekor ini sudah digolongkan hewan yang terancam punah," ujar Rendra Bayu, Aktivis Yayasan Konservasi Rare Aquatic Species of Indonesia (RASI), Kamis (23/8/2018).
Ia menyebutkan, 64 persen kematian pesut akibat terperangkap rengge atau alat tangkap tradisional. Rengge ini menjadi tempat berkumpul ikan-ikan kecil yang menjadi makanan pesut. Keberadaan rengge kerap mengundang perhatian pesut untuk mendekat. Beberapa pesut ditemukan terperangkap dalam rengge.
www.tribunnews.com
Macan Tutul Jawa
|
4. Macan Tutul Jawa atau Javan Leopard (Panthera pardus melas)
Macan Tutul Jawa disebut juga sebagai Macan Kumbang atau Harimau Dahan. Jumlah populasinya diperkirakan di bawah 250 ekor (IUCN 2008). Macan ini memiliki ukuran tubuh yang besar dengan bulu berwarna kuning kecokelatan. Tubuhnya dipenuhi oleh bintik hitam. Panjang tubuhnya berkisar satu hingga dua meter.
Macan Kumbang merupakan hewan penyendiri dan menghindari satu sama lain. Selain itu, macan tersebut juga akan lebih aktif ketika malam hari. Macan Tutul Jawa biasa memangsa hewan menyusui, ikan, binatang pengerat, monyet dan hewan yang berada di wilayah kekuasaannya.
Dari situs www.mogabay.co.id
- *Macan tutul dan macan kumbang adalah spesies yang sama. Meski warna rambut dominan hitam, namun macan kumbang memiliki sejumlah totol jika dilihat dari dekat. Pola totolnya sama dengan macan tutul yaitu “rosette” atau kembangan.
- *Awal Juni 2019, macan tutul hitam dievakuasi di Kampung Cimalingping, Kecamatan Kasomalang, Kabupaten Subang, Jawa Barat. Pada 9 Juli 2019, macan ini telah dilepasliarkan di Taman Nasional Gunung Ciremai [TNGC].
- *Konservasi satwa bertalian erat dengan konservasi habitat. Kendala saat ini adalah estimasi populasi macan tutul jawa yang belum ada data akurat.
- *Indonesia telah merancang sejumlah rencana aksi strategis nasional guna melindungi sejumlah spesies langka.
medan.tribunnews.com
Badak Sumatera
|
5. Badak Sumatera atau Sumatran Rhinoceros (Dicerorhinus sumatrensis)
Badak Sumatera merupakan badak bercula dua yang populasinya diperkirakan tidak lebih dari 275 ekor. Habitatnya meliputi rawa, hutan pegunungan, dan hutan hujan. Badak Sumatera yang mempunyai dua cula ini memiliki berat berkisar 500-800 kg dengan tinggi mencapai 154 cm.
Dari Wikipedia, Badak sumatra, juga dikenal sebagai badak berambut atau badak Asia bercula dua, merupakan spesies langka dari famili Rhinocerotidae dan termasuk salah satu dari lima spesies badak yang masih lestari. Badak sumatra merupakan satu-satunya spesies yang tersisa dari genus Dicerorhinus.
Selanjutnya:
30 Hewan Langka di Indonesia yang Keberadaannya Nyaris Punah, Miris!
Selanjutnya:
30 Hewan Langka di Indonesia yang Keberadaannya Nyaris Punah, Miris!
Silakan Klik
Lengkapi
Kebutuhan Anda
Tidak ada komentar:
Posting Komentar