Bisa umroh bareng Syekh Akbar sesuatu bingits, kuncinya yakin: Man jada wa jadda, mintalah doanya
SPIRITUAL | Alhamdulillah keberangkatan umroh, Syekh Akbar Muhammad Fathurahman beserta Jamaah Tarekat Idrisiyyah pada 2017 silam, saya bisa mengantar hingga ke Bandara Soekarno Hatta.
Dari acara pelepasan itu terbitlah motivasi yang kuat untuk bisa mengikuti Umroh bareng Syekh Akbar di tahun berikutnya.
Dari Bandara Soekarno Hatta saya langsung pulang ke Magelang. Ternyata di Magelang saya sakit, asam lambung naik. Karena tidak tahan, masuk rumah sakit Soeroyo.
Untuk membayangkan bagaimana sakitnya, seperti mesin cuci masuk ke perut. Ampun deh!
Hari pun terus berganti, Alhamdulillah Syekh Akbar dan rombongan kembali ke tanah air dengan selamat. Kemudian diselenggarakan lah, ARBAIN Kajian Ilmu dan Zikir dengan tema sentral, "Oleh-oleh Umroh".
Begitu pengajian Arbain selesai, Maag saya kembali kumat. Rasanya perut kembung, terasa penuh dan dalam keadaan kembung itu dikocok-kocok. Karena muntah beberapa kali. Akhirnya dilarikan ke Al Idrisiyyah Medical Centre (AMC).
Waktu itu masih tinggal di Joglo, yang bersebelahan dengan rumah Syekh Akbar. Di sini (joglo) senang sekali, karena dekat dengan Syekh Akbar. Saya selalu pasang telinga, begitu ada suara-suara Syekh Akbar saya selalu berusaha keluar untuk menemaninya.
Tapi waktunya memang tidak bisa diprediksi, kadang pagi, kadang sore pernah juga saya melihat Syekh Akbar keluar dan berjalan sorang diri pukul 02 malam. Saya menunggu-nunggu untuk disapa. Tapi, tidak berani mendekat karena tampaknya beliau ingin sendiri. Keluar malam seperti ini, tidak sekali dua kali beliau lakukan.
Alhamdulillah pagi itu dapat rezeki untuk mengobrol, dan beliau memberi resepnya. Daun pepaya ditambah Telor ayam kampung. Tak hanya resep, semua bahan-bahan itu langsung diberikan. Justru yang mengejutkan adalah menurut beliau, "Asam lambungnya naik, karena Pak Salman iri tidak bisa ikut Umroh!" begitu hasil diagnosa beliau.
Allahu Akbar!
Makjleb!!! Sungguh analisa yang tepat. Kalau diurut memang penyakit Maag ku ini datang ketika, selesai mengantar jamaah umroh, dan kambuh lagi begitu acara Syukuran kedatangan jamaah Umroh. Analisa seperti itu, Blas, sama sekali tak terpikirkan, ajib.
Dari situ saya makin termotivasi dan bertekad untuk bisa umroh bareng Syekh Akbar. Lalu mendatangi rekan Ustadz Sandra Yusuf yang mengurus masalah Umroh. "Pak Salman bener mau Umroh? Coba saja temui Syekh Akbar!"
"Wah saya gak mau, merepotkan dan gak mau minta gratisan!"
"Bukan, minta ongkos, tapi minta doanya biar bisa berangkat umroh!"
"O gitu ya!"
"Iya yakinlah!" Ustadz Sandra memotivasi.
Saya segera mencuri-curi waktu untuk bisa berduaan dengan Syekh Akbar.
I Like this moment |
Lalu iseng-iseng saya posting keinginan umroh ini di Sosmed, Alhamdulillah ada rekan pengusaha yang menyambutnya. Dia bersedia untuk mengongkosi. Dalam hal ini saya berterima kasih dan hanya bisa mendoakan syukron jazakumullah khair, kepada rekan yang bersedia memberi ongkos umroh ini.
Maka pada tahun berikutnya 2018 saya pun bisa berangkat umroh bersama Syekh Akbar.
Setelah Umroh hingga ketika menulis ini, Maag saya tidak pernah kumat lagi,
Alhamdulillah, Mei 2019 ini Facebook kembali mengingatkan saya, bahwa sudah setahun umroh. Betapa senangnya 10 hari bersama Syekh Akbar. Alhamdulillah
....
Info Lengkapnya Silakan Klik
Subhanallah,semoga bisa ketularan ikut umroh bareng syeikh Akbar,amiin
BalasHapusSubhanallah,semoga bisa ketularan ikut umroh bareng syeikh Akbar,amiin
BalasHapus