Sabtu, 30 November 2019

Indonesia berangkatkan Santri untuk Perdamaian Dunia ke China

Rombongan para santri asal Indonesia yang diberangkatkan ke Beijing, China untuk program "Santri untuk Perdamaian Dunia". (Kemlu RI)
Program Santri untuk Perdamaian Dunia tersebut juga dimaksudkan untuk menjawab beberapa stigma negatif dan persepsi yang salah dari sejumlah masyarakat internasional mengenai pendidikan Islam, yang sering diasosiasikan menjadi lahan subur bagi kelompok radikal dan liberal
Mafaza-Online | Pemerintah RI melalui program “Santri untuk Perdamaian Dunia” memberangkatkan 10 orang santri Indonesia ke China dalam upaya mengokohkan ajaran Islam yang moderat ke seluruh negara di dunia.

Hal itu disampaikan dalam keterangan tertulis dari Kementerian Luar Negeri RI yang diterima di Jakarta, Rabu.

Program “Santri untuk Perdamaian Dunia” yang digagas oleh Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Agama adalah salah satu ajang untuk menegaskan kembali peranan Indonesia dalam memelihara perdamaian dunia.

sebanyak 10 orang santri dari berbagai daerah di Indonesia diberangkatkan pada Senin (25/11) ke Beijing, China selama lima hari untuk memperkenalkan lembaga pendidikan Islam Indonesia yang toleran, moderat dan inklusif.

Para santri asal Indonesia itu akan mengunjungi beberapa institusi pemerintah dan swasta di Beijing untuk berinteraksi langsung mengenai kemajuan China di berbagai bidang dengan tetap mempertahankan budaya ketimuran.

Selain itu, program Santri untuk Perdamaian Dunia tersebut juga dimaksudkan untuk menjawab beberapa stigma negatif dan persepsi yang salah dari sejumlah masyarakat internasional mengenai pendidikan Islam, yang sering diasosiasikan menjadi lahan subur bagi kelompok radikal dan liberal.

Sebagai salah satu bentuk diplomasi “soft power”, misi Santri untuk Perdamaian Dunia itu sejalan dengan tujuan untuk memperkokoh peran aktif Indonesia dalam perdamaian, terutama saat Indonesia menjadi anggota Dewan Keamanan PBB periode 2019-2020.


“Perdamaian harus kita bangun, rawat dan jaga,” demikian pesan Menlu RI Retno Marsudi sesaat setelah Indonesia terpilih untuk menjabat sebagai Presiden DK PBB.  


Kampoeng Hijrah Residence

Tidak ada komentar:

Posting Komentar